Blora Lahan Prospektif Pemasaran Gerabah Mainan


Sejumlah pedagang gerabah mainan dari luar kabupaten berdatangan di Blora. Aktivitas itu terjadi setiap tahun pada minggu ke dua bulan Ramadhan hingga Lebaran Idul Fitri. Mereka mencari berkah dari dagangan berbahan baku tanah liat tersebut.


“Setiap tahun saya dan kawan-kawan datang ke Blora, saya mangkal di tempat yang strategis dan berdekatan dengan lokasi taman hiburan atau pertokoan,” ujar Ahmadi salah seorang pedagang mainan anak-anak berbahan tanah liat asal Mayong, Kab. Jepara, Senin (5/6).


Mainan anak-anak yang dijualnya rata-rata adalah gerabah seperti uleg, kekep, tungku, cobek, kendi, asbak. Selain itu ada celengan berbentuk hewan kura-kura, kelinci, sapi, macan dan katak.


Dengan pernik warna menarik, harga gerabah mainan tersebut rata-rata Rp3ribu, sedangkan untuk ukuran celengan ditawarkan Rp12 ribu hingga Rp30ribu, tergantung ukurannya.


Beberapa trotoar yang dijadikan pangkalan pedagang gerabah mainan tersebut di antaranya seputar taman Sarbini, Blok T Blora dan Pasar Tradisional Kaliwangan, Kelurahan Mlangsen.  


Sementara itu Heny, salah seorang Ibu Rumah Tangga asal Kelurahan Mangsen Kecamatan Blora, mengatakan mainan berbahan tanah liat itu relatif aman dan terjangkau. Selain itu bisa menjadi media pengenalan bagi anak-anak untuk bermain sambil belajar.


“Harganya terjangkau dan relatif aman, anak bisa bermain dan mengenal alat dapur,” ujarnya. (Dinkominfo Kab. Blora).

    Berita Terbaru

    ggwp
    26 Juni 2018 Jam 03:47:00

    ggwp

    Test
    26 Juni 2018 Jam 03:40:00

    sasa

    Dolor sit amet
    14 Agustus 2017 Jam 10:33:00

    Lorem ipsum dolor sit amet