Kebudayaan: Pegadaian Cepu

Pegadaian Cepu


Terletak di Jl. Diponegoro Kecamatan Cepu. Memiliki lokasi paling strategis di area bisnis

perdagangan. Gedung ini dibangun pada tahun 1911, sesuai dengan yang tertera di bagian

atap bangunan. Memiliki gaya arsitektur indisch, dengan tata ruang dan eksterior yang sangat

indah. Memiliki ruang teras yang dilengkapi dengan ruang tunggu yang mengedepankan

privasi nasabah. Hal ini dapat dimengerti karena Cepu merupakan kota bisnis, industri, dan

perdagangan. Di mana kelompok orang kaya dari berbagai ras baik Eropa, Cina maupun

lokal cukup banyak dan pada segmen ini menuntut pelayanan dan kenyamanan yang lebih.

Bangunan dengan struktur beton baja ini memiliki pintu dan jendela besar, yang

memungkinkan sirkulasi udara berjalan dengan baik. Pada bagian luar dilengkapi konsol

antik, untuk tadah hujan dan sinar matahari berlebih, disamping menghalangi orang yang

lewat dari siraman air hujan.

Salah satu hal paling menarik dari bangunan ini adalah masih terdapatnya hiasan kemuncak

bangunan, berupa penunjuk arah tiupan angin yang disebut windwijwe atau windvaan.

Hiasan ini dimungkinkan karena bentuk atap bangunan yang cukup terjal, yang

kemiringannya lebih dari separuh rumah. Menurut kepercayaan pada masanya, selain

berfungsi memperindah bangunan, hiasan seperti ini juga berfungsi untuk mengusir roh jahat.

Nilai keaslian bangunan ini sebagai bangunan cagar budaya adalah tetap dipertahankannya

karakter bangunan bergaya indisch pada bagian depan atap bangunan berbentuk runcing

menjorok ke depan, yang lazim menunjukkan sebagai bangunan gudang yang menggunakan

tadah angin berbentuk segitiga. Bangunan ini dapat dikatakan sebagai salah satu bangunan

cagar budaya dari era kolonial terpenting di Kabupaten Blora, karena nilai keaslian,

keindahan, dan keterawatannya.

    Berita Terbaru

    ggwp
    26 Juni 2018 Jam 03:47:00

    ggwp

    Test
    26 Juni 2018 Jam 03:40:00

    sasa

    Dolor sit amet
    14 Agustus 2017 Jam 10:33:00

    Lorem ipsum dolor sit amet