Sumberdaya Bahan Galian di Kabupaten Blora

Sumberdaya Bahan Galian di Kabupaten Blora




            Sumberdaya bahan galian yang berada di Kabupaten Blora cukup


            banyak tersebar di beberapa Kecamatan. Sebagian besar, potensi yang dijumpai memperlihatkan kedudukan perlapisan batuan dengan kemiringan dari 10°-75°. Dengan  kondisi tersebut, perhitungan sumberdaya menggunakan  metode penampang geologi pada peta dasar dengan skala 1:25.000. Untuk perkiraan ketebalan sumberdaya menggunakan ketinggian kontur terendah pada tiap blok potensi bahan galian di setiap kecamatan. Berdasarkan skala peta dan data permukaan, cadangan yang terhitung dapat diklasifikasikan sebagai cadangan tereka (inferred). Adapun pembagian cadangan diklasifikasikan menjadi:


a.Tereka (inferred)


            Cadangan yang perkiraan perhitungan kuantitatifnya berdasarkan pada pengetahuan karakteristik geologi dari bahan galian yang diteliti, dengan sedikit pengukuran dan percontohan. Tingkat keyakinan 20-40%.


b.Terindikasi (indicated)


            Cadangan yang perhitungannya didasarkan pada pengukuran yang sederhana (misal dengan tali dan kompas), serta berdasarkan pengetahuan geologi yang umum, pengukuran geofisika, serta laboratorium. Tingkat keyakinan 50-60%


c.Terukur (measured)


            Besarnya cadangan sudah ditentukan berdasarkan metode yang baik, seperti telah dilakukan pemetaan theodolit atau total station, sumur uji, pemboran,  serta jumlah sample dan analisa laboratorium yang cukup memadai. Tingkat keyakinan lebih dari 60% (umumnya 80-85%).


             Geometri dari deposit bahan galian di daerah penelitian ini pada umumnya berbentuk relatif mendekati kubah (trapezoidal) yaitu


luas satu lebih dari setengah luas penampang lain dan apabila berbentuk kerucut terpancung (pyramidal)yaitu jika luas penampang satu kurang atau sama dengan setengah luas penampang lain,sehingga perhitungan cadangannya menggunakan pendekatan rumus piramidal dan atau trapezoidal, yaitu :


           untuk bentuk trapezoidal, dan


             untuk pyramidal, dimana :


V         = Volume (m3)


         = Tebal/ beda tinggi antara luas alas dan luas atas (m)


L1           = Luas kontur alas(m2)


L2           = Luas kontur atas (m2)          


 Untuk menghitung tonase,volume yang sudah didapat dikalikan berat jenis dari bahan galian, Tonase = Volume Total (m3) x Berat Jenis (ton/m3). 

 Dari perhitungan dengan metode penampang geologi, didapatkan cadangan tereka potensi bahan galian di Kabupaten Blora seperti terlihat tabel dibawah ini.

 

 

Kecamatan

Potensi Bahan Galian

Batugamping(ton)Lempung(ton)Marmer(m2)Sirtu(m2)Pasir Kuarsa(ton)Batupasir(ton)Hosphat(ton)Bentoniton)Gipsum(ton)
Blora100.598.106380.478.926------ 
Bogorejo813.856.417148.520.2746.987.718---7.961.57- 
Jepon90.428.491------- 
Tunjungan113.258.778------- 
Banjarejo-167.715.573------ 
Todanan724.281.795------- 
Cepu---755.504---- 
Kedungtuban---396.962-330.258.399-- 
Kradenan31.983.689--2.394.117---19.237.791 
Randublatung---191.750---171.977.040270.325
Jati---129.377---- 
Ngawen-------- 
Kunduran-------- 
Jiken-------- 
Japah-------- 
Sambong-------- 


    Berita Terbaru

    ggwp
    26 Juni 2018 Jam 03:47:00

    ggwp

    Test
    26 Juni 2018 Jam 03:40:00

    sasa

    Dolor sit amet
    14 Agustus 2017 Jam 10:33:00

    Lorem ipsum dolor sit amet