ASUPAN SUSU UNTUK PUASA
Selain hari lahir Pancasila, 1 Juni diperingati hari susu sedunia. Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) merayakan dengan harapan setiap orang sadar mengkonsumsi susu sebagai kebutuhan sehari-hari.
Di Indonesia, kesadaran untuk mengkonsumsi susu masih rendah. Jika dibandingkan negara ASEAN lainnya, angka konsumsi susu per kapita Indonesia tertinggal jauh, dibandingkan Singapura, Malaysia, Thailand, bahkan Myanmar. Pada tahun 2016 rata-rata konsumsi susu nasional per tahun 17,2 kilogram per kapita per tahun. Sedangkan data yang dimiliki USDA Foregin Agriculture Services pada tahun 2014 menyatakan konsumsi susu Indonesia sebesar 13,4 liter per kapita per tahun .
Padahal susu dianjurkan diminum minimal segelas sehari untuk memenuhi kecukupan nutrisi, terutama saat puasa, dimana tubuh hampir tidak dijamah asupan makanan dan miniuman selama 14 jam. Menurut pakar Nutrisi Senior Ines Yumahama, dalam segelas susu terdapat 12 persen asupan protein harian yang dibutuhkan tubuh, terutama saat puasa romadhon, ketika tubuh membutuhkan asupan nutrisi tinggi. “Susu juga mengandung sembilan asam amino esensial, mineral zink, dan vitamin A yang berperan pada sistem kekebalan tubuh.”
Menurut Ines, asupan selama berpuasa harus terdiri dari atas makanan yang bergizi. Susu adalah asuan yang padat gizi dan memberikan energi, mengandung protein berkualitas tinggi, juga memiliki kandungan vitamin dan mineral penting lainnya yang dibutuhkan tubuh, ujarnya. Maka mengkonsumsi susu yang dikombinasikan dengan makanan sehat seimbang selama berpuasa dapat menjamin kecukupan gizi yang dibutuhkan tubuh.
Ketua Departemen Ilmu Gizi RSCM FKUI, Fiatuti Witjaksana, mengatakan susu sangat penting diminum pada sahur. Susu mengandung zat gizi pembangun tubuh yang dibutuhkan untuk beraktivitas seharian selama puasa dan menganti sel-sel yang rusak, ujar Fiastuti.
Selain itu, kandungan gizi dalam susu mudah diserap dalam tubuh sehingga kebutuhan nutrisi dan kalsium harian tetap tercukupi meski sedang berpuasa.
Dia menjelaskan, kekuatan tubuh manusia cenderung menurun selama berpuasa karena tidak ada asupan nutrisi selama 14 jam. Padahal, asupan nutrisi dan kalsium yang dibutuhkan tubuh sama jumlahnya saat tidak berpuasa. Karena itu, dia mengajurkan untuk memperbanyak konsumsi sayur dan buah ketika sahur, kemudian ditambah susu, agar tubuh tidak kekurangan nutrisi yang dibutuhkan untuk menjaga kekuatannya.
Selain itu, susu dapat membuat rasa kenyang bertahan lebih lama. Menurut Ines, susu memiliki indeks glikemik rendah, sehingga meningkatkan glukosa darah secara stabil setelah mengkomsumsinya. Kandungan laktosa komposisi nutrisinya tersebut membuat susu dapat membuat rasa kenyang, kata dia.
Menutut Ines, kandungan susu nutrisi dalam dua gelas setara dengan protein dalam dua telur . Kalsium dalam tiga mangkok brokoli, vitamin B12, dalam 85 gram daging sapi, serta fosfor dalam semangkuk kacang. Jenis susu pun berbeda-beda. Ada susu sapi, susu salmon, susu kedelai, dan susu kelapa. Meski demikian, kandungan protein susu sapai paling tinggi di antara susu jenis lainnya.
Menurut Ines, selain menyediakan protein dan kalsium yang tinggi, susu menghasilkan energi yang baik. Kandungan lemak dalam segelas susu merupakan sumber energi yang baik untuk menunjang aktivitas dan menjaga pertumbuhan. Disamping itu, lemak merupakan pembawa vitamin A, D, E dan K sekaligus mendukung penyerapannya.
Selain baik dikonsumsi setelah sahur. Ines menganjurkan untuk meminum susu setelah berbuka puasa. Dia mengatakan kebutuhan protein harian seorang dewasa 60 gram per hari. Jika satu gelas susu mengandung 7 gram protein, dengan meminum susu dua gelas sehari, asupan protein akan bertambah sebanyak 14 gram
Susu diklaim dapat segera memulihkan energi tubuh yang hilang selama berpuasa. Apabila diminum pada malam hari, kandungan asam amino tritopan akan memberi efek menenangkan pada tubuh, sehingga dapat membantu tidur lebih berkualitas pada malam hari. |Tempo 7 Juni 2018 |