BAHAS KESELAMATAN PENERBANGAN, INDONESIA TUAN RUMAH PERTEMUAN ICAO FUTURE AIR NAVIGATION SYSTEMS INTEROPERABLITIY TEAM NEGARA ASIA KE-9 (FIT-ASIA/9)




SIARAN PERS

Nomor: 189/SP/KSIHU/VII/2019

 

Makassar (1/7/2019) – Indonesia melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menjadi tuan rumah pertemuan International Civil Aviation Organization (ICAO) perihal the Ninth Meeting of the FANS Interoperability Team – Asia (FIT-Asia/9). Pertemuan ini  berlangsung pada 1 – 5 Juli di The Rinra Hotel Makassar, Sulawesi Selatan. Hadir 47 delegasi dari 12 negara di kawasan Asia - Pasifik diantaranya  China, Hongkong-China, India, Malaysia, Pakistan, Filipina, Singapore, Srilangka, Thailand dan Vietnam serta organisasi internasional seperti IATA, IFALPA dan BOEING.

Direktur Navigasi Penerbangan, Asri Santosa mewakili Direktur Jenderal Perhubungan Udara menjelaskan, saat ini teknologi telekomunikasi telah berkembang pesat, dan berdampak pada perkembangan teknologi telekomunikasi dibidang penerbangan. Untuk itu sejak 29 Maret 2018, Indonesia telah menerapkan Perfomance Based Communication and Surveillance (PBCS) khususnya di FIR Ujung Pandang. PBCS sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan keselamatan di wilayah ruang udara khususnya ruang udara di atas perairan.

“Dalam teknologi telekomunikasi penerbangan saat ini, penggunaan sistem komunikasi datalink antara pilot dan pemandu lalu lintas penerbangan dalam kerangka PBCS merupakan jawaban dari kebutuhan perkembangan teknologi komunikasi, tujuannya adalah guna mengurangi beban kerja serta mengantisipasi hal–hal yang tidak diinginkan atau human error,” jelas Asri.

Turut hadir pada pertemuan ini, Direktur Keselamatan, Keamanan dan Standarisasi, AirNav Indonesia, Yurlis Hasibuan, perwakilan ICAO, Shane Summer selaku Regional Officer Air Traffic Management ICAO Asia Pacific, dan Crystal Kim selaku Technical Officer Airspace Management and Optimization Section ICAO Headquarters, perwakilan IATA, IFALPA, Sita On Air serta Boeing.

Asri menambahkan, untuk mendukung program penggunaan PBCS diseluruh wilayah udara Indonesia, akan dikembangkan Indonesia Modernization Air Navigation System (IMANS) untuk meningkatkan sistem Pelayanan Navigasi Penerbangan.

“Saya berharap melalui pertemuan ini, kita dapat bersama-sama membahas solusi terkait masalah Implementasi PBCS di Kawasan Asia Pacifik, dan bagi negara-negara yang hadir dapat memberikan masukan dan sharing terbaru dalam penerapan PBCS yang telah diimplementasikan di negaranya,” ujar Asri.

Ditempat yang sama, Yurlis Hasibuan mengatakan tujuan pertemuan tahun ini adalah meningkatkan penerapan PBCS khususnya di Kawasan Asia Pasifik seperti kemampuan komunikasi dan surveillance yang harus terpenuhi dan sesuai standar ICAO. Salah satu contohnya komunikasi transkrip dari pesawat ke ATS yang membutuhkan waktu 240 detik dan penerimaan radar membutuhkan waktu 180 detik.

“Pertemuan ini bermanfaat sekali untuk bertukar informasi dan berbagi pengalaman antar negara yang hadir. Khususnya dalam mengembangkan sistem PBCS yang telah diterapkan seperti kemampuan komunikasi dan surveillance,” tutur Yurlis.

Sementara itu, Perwakilan ICAO Asia and Pacific, Shane Summer mengatakan, ICAO sejak 2016 sudah mengeluarkan document tentang PBCS manual. “Dengan adanya PBCS yang dikeluarkan ICAO, bertujuan untuk mendorong dan meningkatkan pengetahuan dalam implementasi PBCS termasuk sistem pelaporan performa datalink,” kata Shane.

 

KEPALA BAGIAN KERJA SAMA INTERNASIONAL, HUMAS DAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

AGUSTINA DANI

 

 

Twitter: @djpu151
Instagram: @djpu_151
Youtube: djpu151
FB: Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Website : hubud.dephub.go.id

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kementerian Perhubungan
Jl. Medan Merdeka Barat No. 8 Jakarta Pusat




Mohon maaf atas keterlambatan kami dalam memulai pelayanan pada hari ini 25 Februari 2020, dikarenakan pada jam 06.00 kami mendapati banjir yang mencapai selutut orang dewasa. (25 Februari 2020 Jam 08:20:00) Surat Edaran Direktorat Jenderal Perhubungan Udara No 22 Tahun 2019 Tentang Penerapan Pola Hidup Sehat bagi Personel Penerbangan (02 Desember 2019 Jam 08:51:00) Jam Pelayanan BLU Balai Hatpen. Pendaftaran Senin-Jum'at pukul 06.00 - 10.00 WIB/ Sesuai Kuota . Pemeriksaan dan Konsultasi Pukul 07.00-15.00 WIB. Istirahat Pukul 12.00-13.00 WIB. Sabtu, Minggu dan Hari Libur Nasional LIBUR (30 Juli 2019 Jam 08:04:00) Kuota Pendaftaran Pengujian Kesehatan di Balai Kesehatan Penerbangan sebanyak 160 orang atau Pendaftaran Ditutup Pukul 09.00 WIB, untuk Pendaftaran Recheck ditutup Pukul 10.00 WIB (13 Maret 2019 Jam 14:39:00) Kepala Balai Kesehatan Penerbangan telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor : SE.028 Tentang Prosedur Permohonan Sertifikat Kesehatan (08 Februari 2019 Jam 15:47:00) Peraturan Kepala BLU Balai Hatpen No.1 Thn 2018 Tgl 16-8-2018, Ttg Tata Cara Pengenaan Tarif Layanan Utama BLU Balai Hatpen. Tidak ada Layanan & tarif yg berlaku di BLU Balai Hatpen kecuali yg telah ditetapkan dlm peraturan. (08 Februari 2019 Jam 15:46:00)