Benzodiazepin diresepkan bagi mereka yang cemas atau tertekan dan dapat digunakan dalam pengobatan jangka pendek pada beberapa masalah tidur tertentu.
Sebagai keperluan untuk Medis golongan obat-obatan Benzodiazepin dipergunakan untuk :
Benzodiazepine bekerja langsung pada sistem saraf pusat dan memengaruhi dalam proses pengiriman sinyal di otak. Ketika seseorang merasa terlalu cemas, otak akan menjadi terlalu aktif dan ‘bersemangat’ akibat merasa tertekan karena menerima rangsangan dari luar. Untuk menormalkan keadaan tersebut, maka harus ada yang mengirimkan sinyal ‘tenang’, sehingga otak kembali ke aktivitas semula – tidak lagi menjadi terlalu aktif.
Obat benzodiazepine inilah yang kemudian bekerja dengan cara meningkatkan respon sel saraf yang bertugas untuk memberikan sinyal ‘tenang’ ke sel-sel saraf lainnya. Selain meningkatkan respon sel saraf, obat ini juga menjaga agar efek ‘tenang’ terjadi lebih lama, jadi otak tak mengalami tekanan kembali dalam waktu yang singkat.
Dalam penggunaannya, obat penenang ini menimbulkan beberapa efek samping seperti:
Penggunaan dosis tinggi dapat menyebabkan seseorang menjadi sulit bernapas kemudian koma. Sedangkan sebuah penelitian yang dilaporkan dalam British Medical Journal menyatakan bahwa penggunaan obat benzodiazepine dalam jangka panjang akan menyebabkan peningkatan risiko demensia alias pikun. Penggunaan obat ini dapat menimbulkan ketergantungan, sehingga pemakaiannya memang harus hati-hati dan sesuai dengan anjuran dokter.
Obat-obat yang masuk dalam golongan benxodiazepine dan sering digunakan antara lain :
A. Masa Kerja Pendek
B. Masa Kerja Sedang
C. Masa Kerja Panjang
Penyalahgunaan Obat Benzodiazepine
Obat penenang seperti benzodiazepine sering kali disalahgunakan untuk mengatasi gejala psikologis yang sebenarnya tak memerlukan penggunaan obat tersebut. Atau, penggunaan obat ini tidak dipantau oleh tenaga medis, sehingga fungsi obat tersebut tidak tepat sasaran.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa benzodiazepine bekerja untuk menenangkan serta mengembalikan aktivitas otak yang tertekan. Bila seseorang mengonsumsi obat tersebut namun tak terjadi aktivitas yang berlebihan pada otak, maka obat ini hanya akan menurunkan fungsi otak dan membuat kinerja otak jadi kacau.
*Disadur dari berbagai sumber
Oleh : Riri Maharani, SSi, SE, Apt.